Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arab Saudi Larang Hampir 3 Juta Warga Palestina Berhaji dan Umrah

image-gnews
Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi melarang hampir 3 juta warga Palestina pemegang paspor sementara Yordania dan kawasan sekitar untuk pergi Haji dan Umrah, dengan menghentikan penerbitan visa bagi warga Palestina.

Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan baru Arab Saudi untuk menghentikan penerbitan visa untuk Haji dan Umrah ke warga Palestina di Yordania, Lebanon, Yerusalem Timur, dan, terakhir, bagi warga Palestina yang tinggal di Israel, yang memiliki dokumen perjalanan sementara yang dikeluarkan oleh Yordania atau Lebanon. Kebijakan baru ini mulai berlaku efektif sejak 12 September, seperti dilaporkan Middle East Eye, 8 November 2018.

Baca: PM Israel Setujui Proposal RUU Hukuman Mati untuk Palestina

Langkah Arab Saudi ini akan berdampak pada 2,94 juta warga Palestina di seluruh negara yang disebutkan, yang tidak memiliki akses ke bentuk dokumen perjalanan lainnya yang memungkinkan mereka pergi ke Arab Saudi, di mana jutaan umat Muslim melakukan perjalanan setiap tahun untuk berziarah ke kota suci Mekah dan Madinah.

Warga Palestina berdiri memegang paspor mereka di balik perbatasan Rafah, saat mencoba memasuki wilayah Mesir di Jalur Gaza Selatan, 10 Juli 2014. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Beberapa agen perjalanan yang diwawancara Middle East Eye di Israel, Yerusalem Timur dan Yordania mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Yordania bahwa kedutaan Arab Saudi di Amman, Yordania, mengatakan kepada mereka untuk tidak mengajukan permohonan visa bagi siapa saja yang ingin melakukan perjalanan ke Mekah untuk pemilik paspor sementara Yordania

Sumber di pemerintahan Yordania yang akrab dengan urusan diplomatik negaranya mengatakan, keputusan Arab Saudi adalah bagian dari perjanjian bilateral dengan Israel untuk menghapus identitas kewarganegaraan Palestina dan hak pengungsi untuk kembali ke negara asalnya.

Baca: Arab Saudi Puji Israel Lebih Baik Daripada Negara Muslim, Kenapa?

"Arab Saudi menekan Yordania untuk naturalisasi para pengungsi Palestina di Yordania, Yerusalem Timur, dan sekarang pengungsi Palestina di Israel. Hal yang sama bisa terjadi di Lebanon. Kemudian, Anda tidak akan memiliki masalah pengungsi Palestina," kata sumber tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ribuan umat muslim berdoa dekat Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, 24 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah

Saud Abu Mahfouz, seorang anggota parlemen Yordania, mengatakan bahwa mereka telah meminta menteri dalam negeri Yordania dan menteri Wakaf untuk mengirim komite ke Riyadh untuk menegosiasikan mengubah kebijakan, dan meminta Raja Salman untuk campur tangan.

"Keputusan ini mempengaruhi setiap orang Arab dan Muslim yang memiliki hak untuk beribadah. Kami telah mendengar keluhan tentang hal ini sejak tahun lalu, dan kami terkejut menemukan hampir 200 perusahaan travel di Yordania tidak dapat mengeluarkan visa elektronik untuk Umrah dari kedutaan Saudi untuk orang Palestina," kata Abu Mahfouz.

Sebelum 1978, selama tiga puluh tahun lamanya warga Palestina di Israel tidak dapat pergi Haji dan Umrah. Akhirnya almarhum raja Yordania, Hussein bin Talal, berkoordinasi dengan Liga Arab untuk mengeluarkan kebijakan kartu perjalanan bagi warga Palestina-Israel untuk menunaikan haji.

Baca: Raja Salman Gratiskan Biaya Haji untuk 1.000 Warga Palestina  

Setelah tahun 2000, Departemen Urusan Sipil dan Paspor Yordania di Amman mulai mengeluarkan paspor sementara, bukan kartu perjalanan yang berlaku selama satu tahun dengan biaya 50 Dinar Yordania atau sekitar Rp 1 juta.

Arab Saudi dan mayoritas negara Arab tidak mengakui paspor Israel. Pemilik paspor sementara Yordania adalah alat untuk memfasilitasi ibadah Haji dan Umrah ke Mekah bagi warga Palestina-Israel pemegang paspor Israel.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

4 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

4 jam lalu

Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi simbolik UI Palestine Solidarity Camp di Lapangan Rotunda, Kampus Depok, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

4 jam lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

5 jam lalu

Seseorang berjalan melewati tanda Kontes Lagu Eurovision di Malmo, Swedia, 1 Mei 2024. REUTERS/Tom Little
Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan


Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

6 jam lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

12 jam lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan di Den Haag, Belanda, 12 Oktober 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.